Anak Semua Bangsa: Melawan Ketidakadilan

Cover-Anak-Semua-Bangsa

Bagi kalian yang belum/kurang puas dengan Roman Pertama Tetralogi Pulau Buru: Bumi Manusia, sebaiknya lanjut baca Roman Kedua-nya: Anak Semua Bangsa. Buku karangan Pramoedya Ananta Toer ini mengisahkan Minke yang mulai menyadari bangsanya sendiri yang kerdil terhadap ketidakadilan bangsa eropa–bangsa yang ia kagumi.

Pertemuannya dengan seorang aktivis muda pergerakan tionghoa tentang kebangkitan bangsa yang tertindas; petani yang direnggut hak milik tanahnya; perlawanan seorang gadis yang hendak dikawini secara licik oleh tuan tanah Belanda; telah membuatnya sadar, bahwa dirinya tidak tahu-menahu perihal bangsanya sendiri.

Dengan rendah hati aku mengakui: aku adalah bayi semua bangsa dari segala jaman, yang telah lewat dan yang sekarang. Tempat dan waktu kelahiran, orangtua, memang hanya satu kebetulan, sama sekali bukan sesuatu yang keramat.

Pramoedya Ananta Toer

Semua yang terjadi di kolong langit adalah urusan orang yang berpikir. Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminil, biar pun ia sarjana.

Pramoedya Ananta Toer

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *